Untuk materi hari ini saya menyajikan dua pokok bahasan yakni Teknik Penejemahan dan Bahasa Yang di gunakan dalam Headline. Setelah mempelajari artikel ini tugas anda:
1. Membuat minimal 1contoh kata/frase dari setiap teknik penerjemahan (harus hasil sendiri)
2. Mencari minimal 1 contoh headline bahasa Inggris dari setiap contoh yang sudah diberikan. Kemudian
anda terjemahkan headline-headline tersebut kedalam bahasa Indonesia.
3. Tugas ini merupakan tugas individu.
4. Tugas ini dikumpulkan bersama tugas kelompok pada saat UTS
2. Newspaper Headline
Headlines are the short titles above newspaper reports (e.g. RUSSIAN WOMAN LANDS ON MOON). The headlines in English-language newspapers can be very difficult to understand. One reason for this is that newspaper headlines are often written in a special style , which is very different from ordinary English. In this style there are some special rules of grammar, and words are often used in unusual ways.
1. Membuat minimal 1contoh kata/frase dari setiap teknik penerjemahan (harus hasil sendiri)
2. Mencari minimal 1 contoh headline bahasa Inggris dari setiap contoh yang sudah diberikan. Kemudian
anda terjemahkan headline-headline tersebut kedalam bahasa Indonesia.
3. Tugas ini merupakan tugas individu.
4. Tugas ini dikumpulkan bersama tugas kelompok pada saat UTS
1. Teknik Penerjemahan
Molina dan
Albir (2002: 509) mendefinisikan teknik
penerjemahan sebagai prosedur
untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan terjemahan
berlangsung dan dapat
diterapkan pada berbagai
satuan lingual. Di
bawah ini dikemukakan teknik
penerjemahan versi Molina dan Albir (2002: 509-511).
1. Adaptasi (adaptation). Adaptasi adalah teknik penerjemahan dimana penerjemah menggantikan unsur
budaya bahasa sumber
dengan unsur budaya
yang mempunyai sifat yang sama dalam bahasa sasaran, dan unsur budaya
tersebut akrab bagi pembaca sasaran. Ungkapan as white as snow, misalnya, digantikan dengan ungkapan seputih kapas, bukan seputih salju karena salju tidak
dikenal dalam bahasa sasaran.
2. Amplifikasi (amplification). Amplifikasi adalah
teknik penerjemahan yang mengeksplisitkan atau memparafrase suatu informasi yang
implisit dalam bahasa sumber. Kata Ramadan, misalnya,
diparafrase menjadi Bulan
puasa kaum muslim. Teknik amplikasi ini mirip dengan teknik addition, atau gain.
3. Peminjaman (borrowing). Peminjaman adalah teknik
penerjemahan dimana penerjemah
meminjam kata atau ungkapan dari bahasa sumber. Peminjaman itu bisa bersifat
murni (pure borrowing) atau peminjaman yang sudah dinaturalisasi (naturalized borrowing). Contoh
dari pure borrowing adalah harddisk yang diterjemahkan menjadi harddisk, sedangkan contoh dari naturalized borrowing adalah computer yang diterjemahkan menjadi komputer.
4. Calque. Calque adalah teknik penerjemahan dimana penerjemah menerjemahkan frasa
bahasa sumber secara literal. Contoh: secretariat general diterjemahkan menjadi sekretaris jendral. Interferensi struktur
bahasa sumber pada bahasa sasaran
adalah ciri khas dari teknik calque.
5. Kompensasi (compensation). Kompensasi adalah teknik
penerjemahan dimana penerjemah memperkenalkan unsur-unsur informasi atau
pengaruh stilistik teks bahasa sumber di tempat lain dalam teks bahasa sasaran.
Contoh : Never did she visit her aunt diterjemahkan
menjadi Wanita itu
benar-benar tega tidak menemui bibinya
6. Deskripsi (description). Deskripsi merupakan
teknik penerjemahan yang diterapkan dengan menggantikan sebuah
istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan fungsinya. Contoh: kata dalam
bahasa Italia panettone diterjemahkan menjadi kue tradisional
Italia yang dimakan pada saat Tahun Baru.
7. Kreasi diskursif (discursive creation).
Teknik ini dimaksudkan untuk menampilkan kesepadanan
sementara yang tidak terduga atau keluar dari konteks. Teknik ini lazim
diterapkan dalam menerjemahkan judul buku atau judul film. Contoh : Judul buku Si Malinkundang diterjemahkan sebagai A betrayed son si Malinkundang
8. Kesepadanan Lazim (established equivalent) . Kesepadanan lazim adalah teknik untuk menggunakan istilah atau
ungkapan yang sudah lazim (berdasarkan kamus atau penggunaan sehari-hari).
Teknik ini mirip dengan penerjemahan harfiah. Contoh : kata efisien dan efektif lebih lazim digunakan
daripada kata sangkil dan mangkus
9.
|
Generalisasi
|
(generalization). Realisasi dari
teknik ini adalah
dengan
|
menggunakan istilah yang
lebih umum atau
lebih netral. Kata
penthouse, misalnya, diterjemahkan
menjadi tempat tinggal, dan becak diterjemahkan menjadi vehicle (subordinat ke superordinat).
10. Amplifikasi linguistik (linguistic amplification). Perwujudan dari
teknik ini adalah dengan menambah unsur-unsur linguistik dalam
teks bahasa sasaran. Teknik ini lazim diterapkan dalam pengalihbahasaan secara
konsekutif atau dalam sulih suara (dubbing).
11. Kompresi linguistik (linguistic
compression). Kompresi linguistik merupakan teknik
penerjemahan yang dapat diterapkan penerjemah dalam pengalihbahasaan simultan
atau dalam penerjemahan teks film, dengan cara mensintesa unsur-unsur linguistik
dalam teks bahasa sasaran.
12. Penerjemahan harfiah (literal translation). Penerjemahan harfiah merupakan teknik penerjemahan dimana
penerjemah menerjemahkan ungkapan kata demi kata. Misalnya, kalimat I
will ring you diterjemahkan
menjadi Saya akan menelpon Anda.
13. Modulasi (modulation)
. Modulasi merupakan
teknik penerjemahan dimana penerjemah mengubah
sudut pandang, fokus
atau kategori kognitif
dalam kaitannya dengan teks sumber. Perubahan sudut pandang tersebut
dapat bersifat leksikal atau struktural. Misalnya you are going to have a child, diterjemahkan menjadi Anda akan menjadi
seorang bapak. Contoh lainnya adalah I cut my finger yang diterjemahkan menjadi Jariku tersayat, bukan saya memotong jariku.
.
|
14. Partikularisasi
|
(particularization). Realisasi dari teknik
ini adalah dengan
|
istilah yang lebih konkrit atau presisi.
Contoh: air transportation diterjemahkan menjadi helikopter (superordinat ke subordinat). Teknik
ini merupakan kebalikan dari teknik generalisasi.
15. Reduksi (reduction). Teknik ini merupakan
kebalikan dari teknik amplifikasi. Informasi teks bahasa sumber dipadatkan
dalam bahasa sasaran. Contoh: the month of fasting diterjemahkan
menjadi Ramadan. Teknik ini mirip dengan teknik penghilangan (ommission atau deletion atau subtraction) atau implisitasi. Dengan kata lain, informasi yang eksplisit
dalam teks bahasa sumber dijadikan implisit dalam teks bahasa sasaran.
16. Substitusi (substitution). Substitusi merujuk
pada pengubahan unsur-unsur linguistik dan paralinguistik
(intonasi atau isyarat). Bahasa isyarat dalam bahasa Arab, yaitu dengan menaruh
tangan di dada diterjemahkan menjadi Terima kasih.
17. Variasi (variation). Realisasi dari teknik ini adalah dengan mengubah unsur
unsur linguistik atau
paralinguistik yang mempengaruhi
variasi linguistik: perubahan
tona tekstual, gaya bahasa, dialek sosial, dialek geografis. Teknik ini lazim
diterapkan dalam menerjemahkan naskah drama.
18. Transposisi (transposition). Transposisi merupakan
teknik penerjemahkan dengan
mengubah kategori gramatikal. Teknik ini sama dengan teknik pergeseran
kategori, struktur dan unit. Kata kerja dalam teks bahasa sumber, misal, diubah
menjadi kata benda dalam teks bahasa sasaran. Teknik pergeseran struktur lazim
diterapkan jika struktur bahasa sumber dan bahasa sasaran berbeda satu sama
lain. Oleh sebab itu, pergeseran struktur bersifat wajib. Sifat wajib dari
pergeseran struktur tersebut berlaku pada penerjemahan dari bahasa Inggris ke
dalam bahasa Indonesia untuk menghindari interferensi gramatikal yang dapat
menimbulkan terjemahan tidak berterima dan sulit dipahami.
Pergeseran
kategori merujuk pada perubahan kelas kata bahasa sumber dalam bahasa sasaran,
dan dalam banyak kasus, pergeseran kelas kata dapat bersifat wajib (obligatory) dan bebas (optional). Pergeseran kategori yang
bersifat wajib dilakukan sebagai upaya untuk menghindari distorsi makna,
sedangkan pergeseran kategori yang
bersifat bebas pada
umumnya diterapkan untuk memberikan penekanan topik pembicaraan
dan untuk menunjukkan preferensi stilistik penerjemah.
Pergeseran
unit merujuk perubahan satuan lingual bahasa sumber dalam bahasa sasaran.
Pergeseran unit yang dimaksudkan dapat berbentuk pergeseran dari unit yang
rendah ke unit yang lebih tingg idan dari unit yang tinggi ke unit yang lebih
rendah. Bahkan pergeseran tersebut dapat pula berupa pergeseran dari konstruksi
yang kompleks ke konstruksi yang sederhana, dan dari konstruksi yang sederhana
ke konstruksi yang kompleks.
Penerapan dari teknik pergeseran ini
dilandasi oleh suatu konsepsi atau pemahaman
berikut ini. Pertama, penerjemahan selalu ditandai oleh pelibatan dua
bahasa, yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran. Bahasa sumber dan bahasa sasaran tersebut pada umumnya berbeda
satu sama lain baik dalam hal struktur maupun budayanya. Dalam kaitan itu,
perubahan struktur sangat diperlukan. Kedua, dalam konteks pemadanan,
korespondensi satu lawan satu tidak selalu bisa dicapai sebagai akibat dari
adanya perbedaan dalam mengungkapkan makna atau
pesan antara bahasa
sumber dan bahasa
sasaran. Dalam kondisi
yang demikian diperlukan pergeseran unit. Ketiga, penerjemahan dipahami
sebagai proses pengambilan keputusan
dan suatu keputusan
yang diambil oleh penerjemah dapat
dipengaruhi oleh berbagai
hal, seperti kompetensi
yang dimilikinya, kreativitasnya, preferensi stilistiknya dan
pembacanya.
Teknik
transposisi dalam bentuk pergeseran struktur merupakan teknik yang paling lazim
diterapkan apabila struktur bahasa sasaran berbeda dari struktur bahasa sumber.
Karena struktur bahasa Inggris dan struktur bahasa Indonesia berbeda,
pergeseran struktur menjadi bersifat wajib (obligatory)
agar terjemahan yang dihasilkan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang
berlaku dalam bahasa Indonesia.
19.
Penambahan.
Teknik penambahan lazim diterapkan dalam kegiatan penerjemahan.
Penambahan yang dimaksud adalah penambahan informasi yang pada dasarnya tidak ada
dalam kalimat sumber. Kehadiran informasi tambahan dalam kalimat
sasaran dimaksudkan untuk
lebih memperjelas konsep
yang hendak disampaikan penulis asli kepada para pembaca sasaran. Contoh
: She came late diterjemahkan menjadi Wanita tua itu datang terlambat
20. Penghilangan (deletion). Teknik ini mirip dengan
teknik reduksi. Baik teknik reduksi maupun teknik penghilangan menghendaki
penerjemah untuk melakukan penghilangan.
Teknik reduksi ditandai
oleh penghilangan secara
parsial sedangkan teknik penghilangan ditandai oleh adanya penghilangan
informasi secara menyeluruh.
2. Newspaper Headline
Headlines are the short titles above newspaper reports (e.g. RUSSIAN WOMAN LANDS ON MOON). The headlines in English-language newspapers can be very difficult to understand. One reason for this is that newspaper headlines are often written in a special style , which is very different from ordinary English. In this style there are some special rules of grammar, and words are often used in unusual ways.
a.
Headlines are not always complete
sentences. Many headlines consist of noun phrases with no verb.
MORE WAGE CUTS
HOLIDAY HOTEL DEATH
EXETER MAN’S DOUBLE MARRIAGE
BID
b. Headlines
often contain strings of three, four or more nouns; nouns earlier in the string
modify those that follow.
FURNITURE
FACTORY PAY CUT ROW
Headlines
like these can be difficult to understand. It sometimes help to read them
backwards. FURNITURE FACTORY PAY CUT ROW refers to Row (disagreement) about a
CUT (Reduction) in PAY at a FACTORY that makes FURNITURE.
a.
Headlines often leave out articles and
the verb be
SHAKESPEARE PLAY IMMORAL, SAYS
HEADMASTER
WOMAN WALKS ON MOON
b.
In headlines, simple tense are often
used instead of progressive or perfect forms. The simple present is used for
both present and past events.
BLIND
GIRL CLIMBS
EVEREST (=…..has climbed…)
STUDENTS
FIGHT
FOR COURSE CHANGES (=…. Are fighting….)
The
present progressive can be used, especially to talk about changes. Be is
usually dropped.
BRITAIN
GETTING
WARMER, SAYS SCIENTISTS
TRADE
FIGURES IMPROVING
c.
Many headline words are used as both
nouns and verbs, and nouns are often used to modify other nouns (see paragraph
2b). So it is not always easy to work out the structure of a sentence .
Comppare:
US
CUTS AID TO THIRD WORLD (=The US
reduces its help….CUT is a VERB, AIDS is a NOUN)
AID CUTS
ROW (There has been a disagreement about the reduction in aid. AID and CUTS are
both NOUNS.)
CUTS
AID
REBELS (The reduction in aid is helping the revolutionaries. CUTS is a NOUN,
AID is a VERB)
d.
Headlines often use infinitives to refer to the future.
PM
TO VISIT AUSTRALIA
HOSPITAL
TO TAKE FEWER PATIENTS
For
is also used to refer to future movement or plans.
TROOPS
FOR IRAQ (=Are soldiers going to be sent to Iraq)
e.
Auxiliary verbs are often dropped from
passive structures, leaving past participles.
MURDER
HUNT;MAN HELD (= ….a man is
being held by police)
SIX KILLED
IN EXPLOSION(=six people has been killed in explosion)
Note
that forms like held, attacked are usually
past participles with passive meanings, not past tense (which are rare
in newspaper headlines).
Compare:
AID
ROW:PRESIDENT ATTACKED (=…….the
president has been attacked.)
AID
ROW:PRESIDENT ATTACKS (=…….the president has
attacked her critics.)
BOY
FOUND SAFE (= the missing boy has
been found safe)
BOY
FINDS SAFE (= A boy has found a safe)
f.
A
colon(:) is often used to separate the subject of a headline
from what is said about it.
STRIKES: PM
TO ACT
MOTORWAY
CRASH: DEATH TOLL RISES
Quatation marks (‘….’)
are used to show that words were used by somebody else, and that the newspaper
does not necessarily claim that they are true.
CRASH
DRIVER ‘HAD BEEN DRINKING’
A question mark (?)
is often used when something is not certain.
CRISIS
OVER BY SEPTEMBER ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apabila Punya Komentar/ masukan yang positip jangan sungkan untuk mempostingnya kepada saya