Welcome to My E-learning Translation Blog
This Blog intentionally focuses more on translation than another one. However, the other equally important Blogs, especially on grammar aspects, are also available at my other blogs of which the contents you can access directly from this Link. I do hope this modest blog can be a great help for you, especially for my English Department student at GALUH, or those engaged in a deeper translation field.
Selamat Datang di E-Learning Terjemahan
Kami Menerima Jasa Penerjemahan (Inggris-Indonesia,Indonesia-Inggris).Bisa Menghubungi 0852 9491 6969 atau email:cahyadi314jtw@gmail.com

Rabu, 21 November 2012

Kuliah Hari Rabu tgl 12 Nov 2014

Untuk materi hari ini saya menyajikan dua pokok bahasan yakni Teknik Penejemahan dan Bahasa Yang di gunakan dalam Headline. Setelah mempelajari artikel ini tugas anda:
1. Membuat minimal 1contoh kata/frase dari setiap teknik penerjemahan (harus hasil sendiri)
2. Mencari minimal 1 contoh headline bahasa Inggris dari setiap  contoh yang sudah diberikan. Kemudian
    anda terjemahkan  headline-headline tersebut kedalam bahasa Indonesia.
3. Tugas ini merupakan tugas individu.
4. Tugas ini dikumpulkan bersama tugas kelompok pada saat UTS


1. Teknik Penerjemahan
            Molina dan Albir (2002: 509)  mendefinisikan  teknik  penerjemahan  sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan terjemahan berlangsung  dan  dapat  diterapkan  pada  berbagai  satuan  lingual.  Di  bawah  ini dikemukakan teknik penerjemahan versi Molina dan Albir (2002: 509-511). 

 1. Adaptasi (adaptation). Adaptasi adalah teknik penerjemahan dimana penerjemah menggantikan  unsur  budaya  bahasa  sumber  dengan  unsur  budaya  yang mempunyai sifat yang sama dalam bahasa sasaran, dan unsur budaya tersebut akrab bagi pembaca sasaran. Ungkapan as white as snow, misalnya, digantikan dengan ungkapan seputih kapas, bukan seputih salju karena salju tidak dikenal dalam bahasa sasaran.


2.  Amplifikasi (amplification).  Amplifikasi  adalah  teknik  penerjemahan  yang  mengeksplisitkan   atau memparafrase suatu informasi yang implisit dalam bahasa sumber.  Kata  Ramadan,  misalnya,  diparafrase  menjadi  Bulan  puasa  kaum muslim. Teknik amplikasi ini mirip dengan teknik addition, atau gain

3. Peminjaman  (borrowing).  Peminjaman adalah  teknik  penerjemahan  dimana  penerjemah meminjam kata atau ungkapan dari bahasa sumber. Peminjaman itu bisa bersifat murni (pure borrowing) atau peminjaman yang sudah dinaturalisasi (naturalized  borrowing).  Contoh  dari  pure  borrowing  adalah harddisk  yang diterjemahkan menjadi harddisk, sedangkan contoh dari naturalized borrowing adalah computer yang diterjemahkan menjadi komputer.
 
4. Calque. Calque adalah teknik penerjemahan dimana penerjemah menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal. Contoh: secretariat general   diterjemahkan menjadi sekretaris jendral.    Interferensi  struktur  bahasa  sumber pada bahasa sasaran adalah ciri khas dari teknik calque.

5. Kompensasi (compensation). Kompensasi adalah teknik penerjemahan dimana penerjemah memperkenalkan unsur-unsur informasi atau pengaruh stilistik teks bahasa sumber di tempat lain dalam teks bahasa sasaran. Contoh : Never did she visit her aunt diterjemahkan menjadi Wanita itu benar-benar tega tidak menemui bibinya 

6. Deskripsi (description).  Deskripsi  merupakan  teknik  penerjemahan  yang diterapkan dengan menggantikan sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan fungsinya. Contoh: kata dalam bahasa Italia panettone diterjemahkan menjadi kue tradisional Italia yang dimakan pada saat Tahun Baru

7. Kreasi  diskursif (discursive creation). Teknik  ini  dimaksudkan untuk menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga atau keluar dari konteks. Teknik ini lazim diterapkan dalam menerjemahkan judul buku atau judul film. Contoh : Judul buku Si Malinkundang diterjemahkan sebagai   A betrayed son si Malinkundang

8. Kesepadanan Lazim (established equivalent) . Kesepadanan lazim adalah teknik untuk menggunakan istilah atau ungkapan yang sudah lazim (berdasarkan kamus atau penggunaan sehari-hari). Teknik ini mirip dengan penerjemahan harfiah. Contoh : kata efisien dan efektif lebih lazim digunakan daripada kata sangkil dan mangkus

9.
Generalisasi
(generalization).   Realisasi   dari   teknik   ini   adalah   dengan
menggunakan  istilah  yang  lebih  umum  atau  lebih  netral.  Kata  penthouse, misalnya,  diterjemahkan  menjadi  tempat  tinggal,  dan  becak  diterjemahkan menjadi vehicle (subordinat ke superordinat).
10. Amplifikasi  linguistik (linguistic  amplification).  Perwujudan  dari  teknik  ini             adalah  dengan menambah unsur-unsur linguistik dalam teks bahasa sasaran. Teknik ini lazim diterapkan dalam pengalihbahasaan secara konsekutif atau dalam sulih suara (dubbing).
11. Kompresi linguistik (linguistic compression). Kompresi linguistik merupakan teknik penerjemahan yang dapat diterapkan penerjemah dalam pengalihbahasaan simultan atau dalam penerjemahan teks film, dengan cara mensintesa unsur-unsur linguistik dalam teks bahasa sasaran.

12. Penerjemahan harfiah (literal translation). Penerjemahan harfiah merupakan teknik penerjemahan dimana penerjemah menerjemahkan ungkapan kata demi kata. Misalnya,  kalimat  I  will  ring  you  diterjemahkan  menjadi  Saya  akan menelpon Anda

13. Modulasi  (modulation) .   Modulasi  merupakan  teknik  penerjemahan  dimana penerjemah  mengubah  sudut  pandang,  fokus  atau  kategori  kognitif  dalam kaitannya dengan teks sumber. Perubahan sudut pandang tersebut dapat bersifat leksikal atau struktural. Misalnya   you are going to have a child, diterjemahkan menjadi Anda akan menjadi seorang bapak. Contoh lainnya adalah I cut my finger yang diterjemahkan menjadi Jariku tersayat, bukan saya memotong jariku

.
14. Partikularisasi
(particularization). Realisasi  dari  teknik  ini  adalah  dengan
istilah yang lebih konkrit atau presisi. Contoh: air transportation diterjemahkan  menjadi  helikopter (superordinat  ke  subordinat).  Teknik  ini merupakan kebalikan dari teknik generalisasi. 

15. Reduksi (reduction).   Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik amplifikasi. Informasi teks bahasa sumber dipadatkan dalam bahasa sasaran. Contoh: the month of fasting diterjemahkan menjadi Ramadan. Teknik ini mirip dengan teknik penghilangan (ommission atau deletion atau subtraction) atau implisitasi. Dengan kata lain, informasi yang eksplisit dalam teks bahasa sumber dijadikan implisit dalam teks bahasa sasaran. 

16. Substitusi (substitution).  Substitusi  merujuk  pada  pengubahan  unsur-unsur linguistik dan paralinguistik (intonasi atau isyarat). Bahasa isyarat dalam bahasa Arab, yaitu dengan menaruh tangan di dada diterjemahkan menjadi Terima kasih

17. Variasi (variation). Realisasi dari teknik ini adalah dengan mengubah unsur unsur  linguistik  atau  paralinguistik  yang  mempengaruhi  variasi  linguistik: perubahan tona tekstual, gaya bahasa, dialek sosial, dialek geografis. Teknik ini lazim diterapkan dalam menerjemahkan naskah drama. 

18. Transposisi (transposition).  Transposisi  merupakan  teknik  penerjemahkan dengan mengubah kategori gramatikal. Teknik ini sama dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit. Kata kerja dalam teks bahasa sumber, misal, diubah menjadi kata benda dalam teks bahasa sasaran. Teknik pergeseran struktur lazim diterapkan jika struktur bahasa sumber dan bahasa sasaran berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, pergeseran struktur bersifat wajib. Sifat wajib dari pergeseran struktur tersebut berlaku pada penerjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia untuk menghindari interferensi gramatikal yang dapat menimbulkan terjemahan tidak berterima dan sulit dipahami. 

            Pergeseran kategori merujuk pada perubahan kelas kata bahasa sumber dalam bahasa sasaran, dan dalam banyak kasus, pergeseran kelas kata dapat bersifat wajib (obligatory) dan bebas (optional). Pergeseran kategori yang bersifat wajib dilakukan sebagai upaya untuk menghindari distorsi makna, sedangkan pergeseran  kategori  yang  bersifat  bebas  pada  umumnya  diterapkan  untuk memberikan penekanan topik pembicaraan dan untuk menunjukkan preferensi stilistik penerjemah.
            Pergeseran unit merujuk perubahan satuan lingual bahasa sumber dalam bahasa sasaran. Pergeseran unit yang dimaksudkan dapat berbentuk pergeseran dari unit yang rendah ke unit yang lebih tingg idan dari unit yang tinggi ke unit yang lebih rendah. Bahkan pergeseran tersebut dapat pula berupa pergeseran dari konstruksi yang kompleks ke konstruksi yang sederhana, dan dari konstruksi yang sederhana ke konstruksi  yang kompleks.
Penerapan dari teknik pergeseran ini dilandasi oleh suatu konsepsi atau pemahaman  berikut ini. Pertama, penerjemahan selalu ditandai oleh pelibatan dua bahasa, yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran. Bahasa sumber dan   bahasa sasaran tersebut pada umumnya berbeda satu sama lain baik dalam hal struktur maupun budayanya. Dalam kaitan itu, perubahan struktur sangat diperlukan. Kedua, dalam konteks pemadanan, korespondensi satu lawan satu tidak selalu bisa dicapai sebagai akibat dari adanya perbedaan dalam mengungkapkan makna atau  pesan  antara  bahasa  sumber  dan  bahasa  sasaran.  Dalam  kondisi  yang demikian diperlukan pergeseran unit. Ketiga, penerjemahan dipahami sebagai proses  pengambilan  keputusan  dan  suatu  keputusan  yang  diambil  oleh penerjemah    dapat  dipengaruhi  oleh  berbagai  hal,  seperti  kompetensi  yang dimilikinya, kreativitasnya, preferensi stilistiknya dan pembacanya.
            Teknik transposisi dalam bentuk pergeseran struktur merupakan teknik yang paling lazim diterapkan apabila struktur bahasa sasaran berbeda dari struktur bahasa sumber. Karena struktur bahasa Inggris dan struktur bahasa Indonesia berbeda, pergeseran struktur menjadi bersifat wajib (obligatory) agar terjemahan yang  dihasilkan  sesuai  dengan  kaidah-kaidah  yang  berlaku  dalam  bahasa Indonesia. 

19. Penambahan.  Teknik penambahan lazim diterapkan dalam kegiatan penerjemahan. Penambahan yang dimaksud adalah penambahan informasi yang pada dasarnya tidak ada dalam kalimat sumber. Kehadiran informasi tambahan dalam  kalimat  sasaran  dimaksudkan  untuk  lebih  memperjelas  konsep  yang hendak disampaikan penulis asli kepada para pembaca sasaran. Contoh : She came late diterjemahkan menjadi Wanita tua itu datang terlambat 

20. Penghilangan (deletion). Teknik ini mirip dengan teknik reduksi. Baik teknik reduksi maupun teknik penghilangan menghendaki penerjemah untuk melakukan penghilangan.  Teknik  reduksi  ditandai  oleh  penghilangan  secara  parsial sedangkan teknik penghilangan ditandai oleh adanya penghilangan informasi secara menyeluruh. 
      

2. Newspaper Headline
Headlines are the short titles above newspaper reports (e.g. RUSSIAN WOMAN LANDS ON MOON). The headlines in English-language newspapers can be very difficult to understand. One reason for this is that newspaper headlines are often written in a special style , which is very different from ordinary English. In this style there are some special rules of grammar, and words are often used in unusual ways.
a.       Headlines are not always complete sentences. Many headlines consist of noun phrases with no verb.
                MORE WAGE CUTS
                HOLIDAY HOTEL DEATH
                EXETER MAN’S DOUBLE MARRIAGE BID
b.      Headlines often contain strings of three, four or more nouns; nouns earlier in the string modify those that follow.
FURNITURE FACTORY PAY CUT ROW
Headlines like these can be difficult to understand. It sometimes help to read them backwards. FURNITURE FACTORY PAY CUT ROW refers to Row (disagreement) about a CUT (Reduction) in PAY at a FACTORY that makes FURNITURE.
a.       Headlines often leave out articles and the verb be
SHAKESPEARE PLAY IMMORAL, SAYS HEADMASTER
WOMAN WALKS ON MOON
b.      In headlines, simple tense are often used instead of progressive or perfect forms. The simple present is used for both present and past events.
BLIND GIRL CLIMBS EVEREST (=…..has climbed…)
STUDENTS FIGHT FOR COURSE CHANGES (=…. Are fighting….)
The present progressive can be used, especially to talk about changes. Be is usually dropped.
BRITAIN GETTING WARMER, SAYS SCIENTISTS
TRADE FIGURES IMPROVING
c.       Many headline words are used as both nouns and verbs, and nouns are often used to modify other nouns (see paragraph 2b). So it is not always easy to work out the structure of a sentence . Comppare:
US CUTS AID TO THIRD WORLD (=The US reduces its help….CUT is a VERB, AIDS is a NOUN)
AID CUTS ROW (There has been a disagreement about the reduction in aid. AID and CUTS are both NOUNS.)
CUTS AID REBELS (The reduction in aid is helping the revolutionaries. CUTS is a NOUN, AID is  a VERB)
d.      Headlines often use infinitives to refer to the future.
PM TO VISIT AUSTRALIA
HOSPITAL TO TAKE FEWER PATIENTS
For is also used to refer to future movement or plans.
TROOPS FOR IRAQ (=Are soldiers going to be sent to Iraq)
e.       Auxiliary verbs are often dropped from passive structures, leaving past participles.
MURDER HUNT;MAN HELD (= ….a man is being held by police)
SIX KILLED IN EXPLOSION(=six people has been killed in explosion)
Note that forms like held, attacked are usually  past participles with passive meanings, not past tense (which are rare in newspaper headlines).
Compare:
AID ROW:PRESIDENT ATTACKED (=…….the president has been attacked.)
AID ROW:PRESIDENT ATTACKS     (=…….the president has attacked her critics.)
BOY FOUND SAFE (= the missing boy has been found safe)
BOY FINDS SAFE   (= A boy has found a safe)
f.       A colon(:) is often used to separate the subject of a headline from what is said about it.
STRIKES: PM TO ACT
MOTORWAY CRASH: DEATH TOLL RISES
Quatation marks (‘….’) are used to show that words were used by somebody else, and that the newspaper does not necessarily claim that they are true.
CRASH DRIVER ‘HAD BEEN DRINKING’
A question mark (?) is often used when something is not certain.
CRISIS OVER BY SEPTEMBER    ?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apabila Punya Komentar/ masukan yang positip jangan sungkan untuk mempostingnya kepada saya